Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Stratifikasi Sosial sebagai Gejala Sosial dalam Status dan Peran Masyarakat

Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial adalah sebuah lapisan sosial yang terbentuk dan ada di dalam suatu kelompok masyarakat. Sebagai contoh sederhana yang menunjukkan stratifikasi sosial dalam masyarakat adalah pengelompokan kelas dalam masyarakat, seperti masyarakat kaya dan miskin.

Kita terkadang menyamakan stratifikasi sosial dengan kelas sosial, padahal keduanya merupakan hal yang berbeda. Kelas sosial jika kita telaah secara implisit berada di dalam Stratifikasi sosial, artinya kelas sosial merupakan bagian dari stratifikasi sosial.

Kelas sosial skalanya lebih kecil dibandingkan dengan stratifikasi sosial, karena kelas sosial menunjukkan suatu lapisan masyarakat tertentu yang tergabung dalam sebuah stratifikasi sosial. 

Stratifikasi sosial sudah pasti terbentuk dalam setiap kehidupan masyarakat tertentu. Setiap anggota lapisan stratifikasi sosial terdiri dari kelas sosial yang berbeda-beda. Sehingga stratifikasi sosial bisa menimbulkan persoalan-persoalan sosial terkait dengan kesenjangan hidup dalam masyarakat. 

Stratifikasi sosial ini terjadi dikarenakan kebiasaan, pola pikir, dan perilaku yang dianut setiap anggota masyarakat berbeda-beda. Bila anggota masyarakat memiliki kesamaan dengan anggota masyarakat yang lainnya, mereka cenderung masuk ke dalam lapisan stratifikasi sosial yang sama.

Stratifikasi Sosial – Pembentukan Lapisan Sosial dalam Masyarakat

Stratifikasi sosial secara sederhana bisa diartikan sebagai pengelompokkan masyarakat berdasarkan statusnya di dalam masyarakat. 

Namun secara hirarkis, stratifikasi sosial itu merupakan penggolongan yang terjadi dalam masyarakat, yang dilakukan untuk membedakan anggota masyarakat dalam sebuah sistem sosial tertentu berdasarkan kekuasaan, prestige (reputasi) dan previlege (keistimewaan). 

Mengapa dalam statifikasi sosial dilakukan penggolongan? Penggolongan dalam stratifikasi sosial tersebut dilakukan guna membedakan anggota masyarakat tertentu. 

Maksudnya adalah setiap anggota masyarakat menyatakan dirinya sebagai bagian dari suatu lapisan masyarakat tertentu, dan untuk dimasukkan ke dalam lapisan masyarakat yang sesuai dengan dirinya.

Stratifikasi sosial cenderung menganggap diri lebih rendah atau lebih tinggi, lebih buruk atau lebih baik dari individu lain. Stratifikasi sosial juga bisa dikatakan sebagai sebuah cara menempatkan diri dalam sebuah lapisan subjektif untuk memasukkan individu ke dalam stratifikasi sosial tertentu. 

Apakah yang menjadi penyebab munculnya stratifikasi sosial dalam masyarakat ini? Berikut ini adalah beberapa hal yang menjadi penyebab munculnya stratifikasi sosial dalam masyarakat, antara lain:

  • Tiap anggota masyarakat memiliki sesuatu yang bisa dihargai seperti kecerdasan, harta, kekuasaan, pekerjaan atau profesi, dan keanggotaan masyarakat.Kecenderungan masyarakat yang membeda-bedakan beberapa hal tersebut, sudah tentu akan menimbulkan lapisan sosial dalam masyarakat itu sendiri.
  • Selama ada bentuk penghargaan yang terjadi dalam masyarakat, serta setiap anggota masyarakat yang sudah tidak diragukan lagi memiliki sesuatu yang dihargai tersebut, maka akan menjadi sumber yang bisa menumbuhkan sistem sosial masyarakat yang berlapis-lapis.

Sementara itu, stratifikasi sosial dalam masyarakat juga tidak muncul begitu saja. Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya stratifikasi sosial ini. 

Apa saja dasar-dasar terbentuknya stratifikasi sosial? Dalam masyarakat ada kriteria yang sudah lazim digunakan untuk menunjukkan anggota masyarakat berasal dari suatu stratifikasi sosial, sebagai berikut:

  • Dilihat dari ukuran harta yang dimiliki, siapa pun yang memiliki harta yang banyak akan ditempatkan dalam stratifikasi sosial atas. Demikian sebaliknya, jika memiliki harta yang sedikit akan ditempatkan dalam stratifikasi sosial bawah.
  • Dilihat dari besarnya kekuasaan yang diemban dalam masyarakat. Siapa pun anggota masyarakat yang memiliki kekuasaan atau wewenang yang tinggi akan ditempatkan dalam stratifikasi sosial tinggi, demikian juga sebaliknya.
  • Dilihat dari penguasaan ilmu pendidikan yang dimilikinya, anggota masyarakat yang memiliki pengetahuan bagus ditempatkan ke dalam stratifikasi sosial yang baik, bila tidak berpengetahuan akan ditempatkan ke dalam stratifikasi sosial yang rendah.

Stratifikasi sosial dalam masyarakat memiliki sistem nya masing-masing. Setiap stratifikasi sosial memiliki sistem yang berbeda-beda, mengingat faktor pembentukannya yang berbeda pula.

Berikut beberapa stratifikasi sosial berdasarkan sifat, yaitu:

1. Sistem Stratifikasi Sosial Tertutup


Sistem stratifikasi sosial tertutup ini merupakan sistem stratifikasi sosial yang tidak bisa memindahkan anggota stratifikasi sosial tertentu ke stratifikasi sosial yang lain, baik tingkat stratifikasi sosial atas maupun bawah, kecuali jika ada faktor yang sangat mendukung, seperti kelahiran, sistem kasta, rasialis, dan feodal.

2. Sistem Stratifikasi Sosial Terbuka

Sistem stratifikasi sosial terbuka merupakan kebalikan dari sistem stratifikasi sosial tertutup, yaitu setiap anggota masyarakat dengan tingkat stratifikasi sosial dari manapun bisa berpindah dari stratifikasi sosial di bawahnya atau di atasnya. 

Misalnya, orang yang awalnya miskin kemudian karena usahanya yang maju lalu status sosialnya berubah menjadi orang kaya, demikian pula sebaliknya.

3. Sistem Stratifikasi Sosial Campuran

Sistem stratifikasi sosial campuran merupakan gabungan dari sistem stratifikasi sosial tertutup dan stratifikasi sosial terbuka. 

Contohnya, orang Bali yang masuk dalam kasta Brahmana yang memiliki kedudukan terhormat di tempatnya, bila pindah ke tempat lain menjadi pekerja, secara otomatis orang tersebut mendapatkan stratifikasi sosial yang rendah.

Jika kita melihat lebih jauh lagi, sebab munculnya, dasar pembentukan sampai sistem stratifikasi sosial dalam masyarakat, terdapat perbedaan yang cukup mencolok berupa stratifikasi sosial tinggi dan rendah. 

Hal itu secara otomatis memperlihatkan tingkat lapisan masyarakat seakan-akan masyarakat terkotak-kotak, tetapi itulah yang terjadi dalam masyarakat dan tidak dapat dihindari. 

Lalu apakah stratifikasi sosial yang membedakan lapisan masyarakat itu memiliki fungsi? Berikut ini adalah beberapa fungsi stratifikasi sosial dalam masyarakat, antara lain:

  • Stratifikasi sosial berfungsi untuk menentukan kriteria sistem pertentangan. Apakah kriteria dari sistem pertentangan tersebut? Kriteria yang didapat melalui kualitas individu, keanggotaan sebuah kelompok dalam sebuah stratifikasi sosial, kekerabatan tertentu, kepemilikan terhadap sesuatu, kewenangan atau kekuasaan.
  • Fungsi stratifikasi sosial yang lain adalah untuk menentukan simbol - simbol atau status berupa kedudukan, seperti tingkah laku, tata cara berpakaian, serta desain tempat tinggal (rumah).
  • Stratifikasi sosial berfungsi sebagai ukuran apakah mudah atau tidak individu dalam sebuah lapisan sosial bertukar kedudukan atau tingkat stratifikasi sosialnya.
  • Sedangkan fungsi terakhir dari stratifikasi sosial adalah dapat dijadikan sebagai alat memupuk solidaritas di antara individu, kelompok dalam satu tingkat stratifikasi sosial dalam masyarakat.

Unsur-Unsur Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat

Stratifikasi sosial dalam sebuah masyarakat tidak bisa berdiri sendiri begitu saja tanpa didukung oleh unsur-unsur penting di dalamnya. Setiap unsur yang ada dan membangun dalam stratifikasi sosial masyarakat saling keterkaitan satu sama lainnya. 

Dengan kata lain unsur-unsur tersebut saling bekerja sama dan membentuk sebuah stratifikasi sosial dalam masyarakat.

Berikut ini adalah beberapa unsur yang membentuk stratifikasi sosial dalam masyarakat, yaitu:

1. Status atau Kedudukan

Setiap anggota masyarakat memiliki status yang berbeda-beda sebagai penanda bahwa mereka berasal dari sebuah stratifikasi sosial yang mana, serta diantara sesama mereka bisa saling bekerja sama. 

Kedudukan berupa posisi individu di dalam kelompok, serta posisi kelompok yang berhubungan dengan kelompok yang lainnya.

2. Peran atau Peranan

Peran ini dalam stratifikasi sosial menunjukkan eksistensi seseorang dalam sebuah tingkat stratifikasi sosialnya. Peran atau istilah sosiologinya disebut dengan role, merupakan unsur yang dinamis. Bisa juga dikatakan sebagai perilaku dari seseorang yang diharapkan mempunyai status dalam sebuah stratifikasi sosial.

Status dan peran yang disebutkan di atas, juga memiliki unsur-unsur nya tersendiri. Apa saja unsur-unsur dari status dan peran yang ada dalam setiap stratifikasi sosial dalam masyarakat?

  •  Unsur yang pertama adalah status set, untuk menyebutkan seseorang yang memiliki status ganda dalam sebuah stratifikasi sosial.
  •  Unsur status dan peran yang kedua adalah status simbol. Status simbol tersebut berfungsi sebagai kontrol untuk anggota stratifikasi sosial yang melakukan perannya dalam kelompok stratifikasi sosial tersebut.
  •  Unsur yang ketiga berupa role distance, berupa cara memisahkan individu perannya yang sebenarnya. Gejala ini muncul jika individu merasa tertekan, serta tidak mampu melaksanakan perannya.
  •  Unsur yang keempat adalah role set, berupa sejumlah peran yang saling berhubungan satu sama lain.
  •  Unsur kelima berupa tidak sesuainya status individu dengan status individu yang lainnya dalam sebuah stratifikasi sosial.
  •  Unsur yang terakhir adalah role strain, yang mengacu pada kesulitan yang dihadapi individu ketika menghadapi peran mereka masing-masing.

Dengan mengetahui status dan perannya dalam sebuah stratifikasi sosial, setiap individu dapat menggunakan wewenangnya ketika menjalankan perannya masing-masing dalam sebuah stratifikasi sosial.

Mas Pujakusuma
Mas Pujakusuma "Visi Tanpa Eksekusi Adalah Halusinasi" - Thomas Alva Edison

Posting Komentar untuk " Stratifikasi Sosial sebagai Gejala Sosial dalam Status dan Peran Masyarakat"