Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Seni Budaya Indonesia

 

karnaval budaya, sumber eci handayani on flickr.com

Pernah bertarung dua gaek budayawan besar pada 50-an. Sutan Takdir Alisyahbana lawan Asrul Sani. Keduanya punya gagasan besar tentang apa dan bagaimana seni budaya Indonesia. Tidak ada yang juara dari hasil pertarungan itu.
 
Sutan Takdir Alisyahbana ingin Indonesia yang modern sejajar dengan bangsa lain, budaya Indonesia harus direvitalisasi, didigitalisasi, dikembangkan melalui jalan teknologi dan kebaruan. 

Sementara Asrul Sani, ingin Seni Budaya Indonesia jadi kacang yang tidak lupa kulit, kultur kita sudah kaya buat apa dibuang-buang.
 
Sampai zaman millenium datang, tidak jelas siapa yang menang dari pertarungan dua gagasan tersebut. Budaya Indonesia memang ditakdirkan untuk maju ke depan namun terseret kembali ke belakang. Menjadikannya ramai dan rupa-rupa. 

Seni tradisi dan seni modern saling injak, saling sikut, cari pengikut, kita penonton setia tentu asyik dengan kejadian itu. Karena dari perlombaan yang paling bagus, yang penonton lah yang paling senang.

Kebudayaan Nasional Indonesia

Seni budaya di Indonesia tidak bisa terlepas dari suatu kebudayaan nasional. Kebudayaan nasional ini menjadi sebuah hal yang sangat penting dalam perkembangan seni dan budaya di Indonesia.
 
Menurut tokoh pahlawan pendidikan Republik Indonesia Ki Hajar Dewantara, kebudayaan nasional adalah “puncak-puncak dari kebudayaan daerah”

Kutipan yang diambil dari pengertian Ki Hajar Dewantara tentang kebudayaan nasional ini menyatakan bahwa paham kesatuan dari setiap daerah di Indonesia ini harus semakin dimantapkan. Dari sini, ketunggalikaan makin lebih bisa dirasakan daripada kebhinekaannya.
 
Wujud dari ketunggalikaan yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara ini berupa negara kesatuan, ekonomi sosial, hukum nasional, serta bahasa nasional yang ada di Indonesia ini.

Sementara pendapat dari tokoh budaya Indonesia yakni Koentjaraningrat menyatakan bahwa “yang khas dan bermutu dari suku bangsa manapun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional”.
 
Pernyataan yang dilontarkan oleh Koentjaraningrat ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama. 

Lain halnya dengan Nunus Supriadi. Nunus Supriadi memberi pernyataan bahwa “Kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional”. Nunus Supriadi berpendapat bahwa kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional berbeda satu dengan yang lainnya.
 
Pernyataan yang dikemukakan oleh Nunus Supriadi juga tertera pada GBHN. GBHN sendiri menyebutkan bahwa kebudayaan daerah dan kebudayaan ini dari UUD 1945 pasal 32.

Hal tersebut terkait dengan dihapuskannya tiga kalimat penjelasan pada pasal 32 dan munculnya ayat yang baru dari pasal tersebut. para tokoh kebudayaan Indonesia ini mempersoalkan adanya kemungkinan perpecahan oleh adanya kebudayaan daerah jika batasan mengenai kebudayaan nasional tidak dijelaskan secara terperinci dan jelas.
 
Sebelum di amandemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk mengidentifikasi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Kebudayaan bangsa merupakan kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh Indonesia.

Dengan demikian kebudayaan nasional harus bisa dipahami di seluruh daerah dan wilayah negara kesatuan Republik Indonesia. 

Dalam pengertian kebudayaan nasional didalamnya harus ada unsur pemersatu dari Bangsa Indonesia yang tersebar di daerah – daerah secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau hasil dari invensi secara nasional.

Wujud dari Seni Budaya Indonesia

sumber gambar fajrul islam on flickr.com

Seperti yang sudah banyak diketahui, kebudayaan Indonesia ini memang kaya akan segala ragamnya. Tidak hanya satu daerah Indonesia yang memiliki kebudayaan khasnya, namun hampir sepanjang wilayah di Indonesia memiliki ragam kebudayaan sendiri yang tentunya menarik untuk diketahui.
 
Seni budaya Indonesia saat ini telah banyak terlindas oleh zaman. Banyak kebudayaan Indonesia yang hilang dan terlupakan oleh kebudayaan zaman sekarang. Inilah yang seharusnya menjadi sebuah renungan bagi para generasi muda untuk bisa menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia.
 
Ada banyak wujud seni dan kebudayaan di Indonesia yang masih terpelihara hingga saat ini. Wujud dari seni budaya Indonesia ini terbagi ke dalam beberapa bentuk. Berikut adalah beberapa bentuk dari seni dan budaya Indonesia;
Tari
 
Tarian Indonesia lebih banyaknya mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya yang terdapat di Indonesia. Ada lebih dari 1300 suku bangsa di seluruh negara Indonesia. Hal ini dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia dan melanesia. 

Selain itu, kebudayaan Indonesia juga ikut dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negara tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi.
 
Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya masing-masing. Di Indonesia sendiri terdapat lebih dari 3000 tarian asli di Indonesia. 

Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar di sekolah tari. Sekolah dan sanggar tari ini biasanya dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan oleh pemerintah.
 
Untuk keperluan penggolongan, seni tari di Indonesia dapat digolongkan ke dalam berbagai kategori. Dalam kategori sejarah, seni tari di Indonesia dapat dibagi ke dalam tiga era, yaitu era kesukuan prasejarah, era Hindu-Buddha, dan era islam. 

Sedangkan, berdasarkan pelindung dan pendukungnya, seni tari ini bisa dibedakan menjadi dua kelompok, tari keraton atau tari istana dan tari rakyat yang tumbuh dari rakyat kebanyakan. 

Tari keraton biasanya didukung kaum bangsawan dan para petinggi-petinggi kerajaan. Dan seni tari berdasarkan tradisinya, terbagi menjadi dua kelompok, yaitu tari tradisional dan tari kontemporer.

Musik

Berdasarkan sejarah, saat zaman perunggu mulai masuk ke Nusantara yakni sekitar abad ketiga dan kedua sebelum Masehi, mulai terbentuk identitas musik Nusantara. 

Ketika itu mulai dikenal dan berkembang alat musik logam seperti gong dan perkusi. Kemudian berkembang lagi sehingga muncul musik yang lebih rumit seperti gamelan Jawa dan Bali.

Musik di Indonesia sendiri sangat beragam adanya Hal ini dikarenakan banyaknya suku-suku di Indonesia yang bermacam-macam, sehingga boleh dikatakan seluruh 17.508 pulaunya memiliki budaya dan seninya sendiri.
 
Indonesia memiliki ribuan jenis musik, bahkan jenis-jenis musik dari Indonesia ini seringkali diikuti dengan tarian dan pementasan-pementasan. 

Musik tradisional yang paling banyak digemari oleh masyarakat luas di antaranya adalah gamelan, angklung, dan keroncong. Sedangkan untuk musik modern, di Indonesia dikenal dengan jenis musik pop dan dangdut.

Seni Sastra

Sastra Indonesia merupakan sebuah istilah yang melingkupi berbagai karya sastra di Asia Tenggara. Sastra Indonesia sendiri bermakna sebagai karya sastra yang dibuat di wilayah Negara Indonesia. Sering juga sastra Indonesia ini dirujuk kepada sastra yang bahasa akarnya berdasarkan Bahasa Melayu. Dalam Bahasa Melayu, Bahasa Indonesia ini menjadi salah satu turunannya.
 
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sastra Indonesia bisa juga diartikan sebagai sastra yang dibuat di wilayah Melayu, seperti halnya yang ada di Singapura, Brunei dan Malaysia.
Pertunjukan
 
Indonesia memiliki sekitar 300 kelompok etnis, setiap etnis memiliki warisan budaya yang berkembang selama berabad-abad, dipengaruhi oleh kebudayaan India, Arab, Cina, Eropa, dan termasuk kebudayaan Indonesia sendiri yaitu Melayu. Contoh dari perkembangan ini adalah tarian Jawa dan Bali.
 
Tarian Jawa dan Bali ini merupakan tarian tradisional yang memiliki aspek budaya dan mitologi Hindu, seperti wayang kulit yang menampilkan kisah-kisah tentang kejadian mitologis Hindu Ramayana dan Baratayuda. 

Selain itu, banyak juga seni tari yang berisikan tentang nilai-nilai Islam. Beberapa di antaranya dapat ditemukan di daerah Sumatera, seperti tari Rateb Meuseukat dan tari Seudati dari Aceh.
 
Seni pantun, gurindam, dan lain sebagainya juga merupakan pertunjukkan dari berbagai daerah seperti pantun Melayu, dan pantun-pantun lainnya. pertunjukkan-pertunjukkan ini seringkali digunakan dalam acara-acara tertentu, seperti perhelatan, pentas seni, dan lain sebagainya.
 
Demikianlah pembahasan mengenai seni budaya Indonesia, semoga bermanfaat.

Mas Pujakusuma
Mas Pujakusuma "Visi Tanpa Eksekusi Adalah Halusinasi" - Thomas Alva Edison

Posting Komentar untuk "Seni Budaya Indonesia"