Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pentingnya Pendidikan Sosial Pada Anak

 sumber gambar pkbmirsyadulhayat on flickr.com

Segala jenis pendidikan, termasuk pendidikan sosial, adalah sarana untuk menjadikan seseorang lebih dewasa. Pendidikan juga merupakan tahapan transformasi mendidik anak agar perkembangannya sesuai dengan apa yang diharapkan. 

Dalam hal ini, pendidikan sosial dengan aspek serta ruang lingkup dalam kehidupan sosial yang sangat luas membuat landasan kuat pengembangan dan nilai ketuhanan. Nilai ketuhanan tersebutlah yang berperan sebagai kunci dari kebahagiaan lahir batin kita sebagai manusia.
 
Memang sumber daya manusia mempunyai nilai ketuhanan yang dijadikan sebagai landasan moral mereka. Bukan hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk masa yang akan datang. Oleh karena itu, proses serta materi pembelajaran pendidikan harus mempunyai landasan nilai-nilai ketuhanan.
 
Pengembangan isi dari nilai ketuhanan di dalam proses pembelajaran pendidikan, khususnya pendidikan Islam, bukan hanya memberikan pelajaran mengenai hadis dan ayat-ayat Al-quran, tetapi juga mengajarkan anak untuk bisa berperilaku sesuai dengan nilai dan norma agama. 

Hal ini merupakan tanggung jawab yang paling utama bagi orangtua dan para pendidik dalam usaha mempersiapkan anak agar hasilnya baik. Bukan hanya pendidikan yang berhubungan dengan iman, melainkan juga psikologis dan moral.

Pendidikan Sosial pada Anak

Proses pendidikan sosial tentunya berhubungan dengan watak dan tingkah laku yang dapat mengajarkan anak untuk melaksanakan segala kewajiban, kontrol sosial, politik, intelektual, sopan santun, dan hubungan dengan orang lain. 

Jika anak terbentuk, terdidik, serta berkiprah di panggung kehidupan, mereka diharapkan bisa menjabarkan dengan benar bagaimana menjadi manusia yang berakal, bijak dan cakap.
 
Para pendidik alangkah baiknya berupaya dengan keras untuk menanggung tanggung jawab mendidik anak didiknya. Para pendidik sangat berperan dalam pembelajaran ilmu sosial ini. 

Pengajaran ini diberikan supaya anak tersebut bisa memberikan manfaat dalam rangka membina masyarakat. Pembinaan ini berdasarkan dengan moral, iman, nilai Islam yang tinggi, dan yang paling utama pendidikan sosial.
 
Berbagai macam metode dilakukan oleh para guru agar dapat mengembangkan nilai-nilai yang ada dalam ketuhanan dengan pembelajaran ilmu sosial. 

Metode tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Menanamkan Sifat Mulia

Menanamkan sifat-sifat mulia pada anak itu sangat penting. Tanamkan dasar-dasar kejiwaan yang sifatnya mulia seperti tenggang rasa, ketakwaan, memaafkan, kasih sayang, berani karena benar, dan mengutamakan kepentingan orang lain dibandingkan diri sendiri.

2. Memelihara Hak Orang Lain dengan Baik

Cobalah membiasakan anak agar menghormati dan menghargai hak orang lain. Contohnya hak untuk orangtua, hak untuk teman, hak untuk tetangga, hak untuk guru, dan hak untuk orang lain yang lebih dewasa.
 
Tujuan yang diharapkan orang tua dari pendidikan tersebut yaitu supaya pendidikan sosial untuk individu bisa lebih bermakna dan sempurna. 

Si anak nantinya akan menjadi bagian masyarakat yang tumbuh dengan akhlak luhur, saling menolong, saling mencintai, mengoreksi secara konstruktif, memiliki keterikatan yang kuat, dan produktif.

3. Melakukan Tata Krama Sosial

Pada umumnya, anak mulai dari kecil dibiasakan supaya melakukan segala hal sesuai dengan etika sosial. Hal ini dapat terwujud dengan pendidikan yang dia dapatkan di lingkungan sosial utama, yaitu keluarga. 

Hal ini dilakukan agar bila sudah dewasa, anak tersebut bisa dengan mudah menangkap inti dari semua masalah yang datang.
 
Selain itu, interaksi dengan masyarakat lainnya di lingkungan sosial juga bisa berjalan maksimal sehingga menghasilkan kebaikan-kebaikan dengan cinta yang utuh serta budi pekerti yang luhur. Etika yang dimaksud misalnya etika mengucapkan salam, etika makan dan minum, etika menjenguk orang sakit, etika berbicara, serta etika sosial yang ada lainnya.

4. Kritik dan Kontrol Sosial

Sejak dini, anak juga harus dibiasakan agar bisa melakukan kritik dan kontrol sosial. Contohnya adalah dengan cara memberi masukan berupa nasihat kepada mereka yang telah menyimpang dari etika dan membina orang-orang yang bergaul dengan dirinya.

Ini bukan hal yang mustahil untuk diwujudkan oleh para pendidik. Mereka berusaha untuk menjadikan pendidikan nasional memiliki nafas ketuhanan. Hal ini bisa terjadi jika disertai dengan keyakinan serta kemauan yang kuat.
 
Karakter dan moral anak dibentuk dengan berbagai macam pola, salah satunya yaitu pendidikan yang diterima di lingkungan sekitar yaitu lingkungan rumah, lingkungan teman sebaya dan sekolah. 

5. Pendidikan Sosial di Lingkungan Rumah

Perkembangan yang terjadi pada moral anak sebagian besar merupakan pengaruh dari lingkungan keluarganya. Jadi, keharmonisan suatu keluarga merupakan faktor paling utama agar moral yang tumbuh pada anak baik. 

Biasakanlah kerja sama dan saling keterbukaan satu sama lainnya agar rasa kebersamaan semakin hangat terasa. Sifat anak adalah meniru apa yang dilihatnya, maka selalu perlihatkan hal – hal yang baik.

Sebaliknya, anak yang mempunyai keluarga tidak harmonis akan sulit untuk bertingkah laku baik di lingkungan sosial. Alasannya, yang terbayang di dalam pikirannya hanyalah pertengkaran, kekerasan, dan pertikaian di dalam keluarganya.
 
Anak biasanya juga berani menunjukkan sikap melawan terhadap orangtuanya. Sikap membangkang ini muncul karena orangtua menuntut sesuatu pada anak, tetapi dia tidak menyukainya.  

Hal tersebut akan muncul ketika anak berusia 18 bulan hingga usia 3 tahun. Penurunan dari sikap ini akan terjadi mulai dari usia 4 sampai dengan 6 tahun.
 
Namun, seharusnya orang tua bisa memahami sikap anak tersebut. Hilangkan semua pemikiran negatif tentang anak Anda. Carilah akar masalah kenapa anak bersikap membangkang. Dengan begitu, Anda juga bisa mengerti tentang kemauan anak yang sebenarnya
 
Saat sedang dalam masa perkembangan sosial, anak sudah bisa memikirkan kepentingan untuk dirinya sendiri dan orang lain. Pemikiran tersebut akan muncul dalam refleksi diri. 

Hal ini cenderung mengarahkan kepada penilaian diri serta kritik. Penilaian ini dihasilkan dari pergaulan mereka di lingkungan sosial dan hasil dari pemikiran yang tidak diketahui oleh orang lain. Bahkan, hal tersebut sengaja dirahasiakan atau disembunyikan.
 
Pikiran anak seringkali terpengaruh oleh teori-teori yang muncul. Hal ini membuat munculnya sikap kritis terhadap situasi serta orang lain, khususnya pada lingkungan keluarga, yaitu orang tuanya.
 
Pendidikan sosial diharapkan bisa membantu anak agar mempunyai kualitas diri yang baik karena orangtua berharap agar anak tersebut nantinya akan tumbuh menjadi anak yang bermoral tinggi. 

Namun peran orangtua juga sangat penting dalam membesarkan dan membekalinya dengan ilmu moral sehingga anak terbentuk menjadi pribadi yang baik.
 
Kesimpulannya adalah cara mendidik yang dilakukan orangtua adalah hal paling utama untuk memengaruhi pola perilaku sang anak. Jadi, orangtua harus menggunakan cara yang baik agar bisa mendidik anak dengan baik pula. 

Jangan sampai ada paksaan dengan cara kekerasan di dalamnya. Berbagai hal negatif yang terjadi dalam proses mendidik akan berpengaruh besar bagi perkembangan moral dari sang anak.
 
Bantulah anak untuk menyaring segala pengaruh yang ada dari lingkungan luar. Jangan sampai anak tumbuh dengan perilaku yang negatif. Bila berbuat kesalahan, berilah hukuman yang sesuai dengan perbuatannya. Hal ini dilakukan untuk mencegah perbuatan tersebut terulang untuk kesekian kalinya.
 
Tujuan dari pendidikan sosial ini ialah proses untuk membentuk kepribadian yang utuh dari mulai tubuh, roh, sampai dengan akal. 

Dengan keseimbangan ketiga hal tersebut, maka anak akan tumbuh dengan kepribadian yang baik pula. Ini semua merupakan hasil upaya orangtua yang mendidik anaknya secara optimal.
 
Jadi, pendidikan sosial mempunyai peran yang sangat penting dalam pembentukan moral dan karakter anak.

Mas Pujakusuma
Mas Pujakusuma "Visi Tanpa Eksekusi Adalah Halusinasi" - Thomas Alva Edison

Posting Komentar untuk " Pentingnya Pendidikan Sosial Pada Anak"