Pengertian Budaya Lokal dan Tradisional
Indonesia merupakan negara yang terdiri dari banyak sekali pulau yang membentang luas. Dengan adanya berbagai pulau yang terpisahkan oleh samudera, maka kebudayaan di setiap daerah pun akan berbeda dan memiliki keunikan masing-masing.
Kebudayaan lokal dan tradisional menyatu membentuk kebudayaan yang sangat khas dan unik, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi Indonesia. Lalu, apa pengertian budaya lokal dan tradisional?
Pengaruh Kebudayaan Asing
Kebudayaan yang berkembang di Indonesia merupakan kebudayaan yang didapat baik secara langsung maupun percampuran dengan kebudayaan asing.
Dengan adanya masyarakat dari luar Indonesia yang menjajah negara kita, mengakibatkan kebudayaan mereka mulai terserap dan mempengaruhi beberapa aspek kehidupan manusia.
Dari segi arsitektur misalnya, pada zaman dahulu masyarakat asli Indonesia tidak mengenal jendela yang terbuka lebar, namun kedatangan bangsa asing memberikan dampak penting dengan diciptakannya rumah dengan ventilasi berupa jendela.
Bangunan-bangunan art deco khas Belanda pun masih dapat kita temukan hingga sekarang, misalnya Villa Isola di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, yang merupakan peninggalan zaman Belanda yang arsitekturnya masih dipertahankan hingga sekarang.
Jalan Braga Bandung dan Kota Tua Jakarta juga masih menyimpan bangunan Belanda sebagai daya tarik wisatawan.
Pada zaman modern seperti sekarang ini, kebudayaan asing masuk ke Indonesia melalui dunia entertainment yang beredar luas di televisi maupun internet. Kebudayaan tersebut tercermin dari pola hidup yang mulai kebarat-baratan, jenis makanan, tren berpakaian, tarian, jenis musik, dan lain sebagainya.
Fenomena Budaya Asing vs Budaya Lokal
Para generasi muda biasanya akan mencerna secara total kebudayaan asing, sehingga banyak menimbulkan berbagai penyimpangan dengan budaya ketimuran yang seharusnya dipegang teguh. Banyak anak muda yang berpikir terlalu bebas, sehingga kehilangan rasa cinta tanah air dan kebudayaan lokal.
Fenomena tersebut seolah mendarah daging di kalangan anak muda, banyaknya penyimpangan inilah yang membuat banyak orang tergerak untuk kembali menggalakkan kembali budaya ketimuran dan memberikan benteng terhadap berbagai masuknya budaya asing yang dinilai memberi aspek negatif.
Jika yang diserap merupakan hal yang positif, maka bangsa Indonesia harus memberikan apresiasi lebih terhadap hal tersebut.
Namun, jika hal negatif yang didapat, maka sebaiknya generasi muda diberikan wawasan terlebih dahulu tentang nilai-nilai kebudayaan bangsa dan berbagai pakem yang tidak boleh dianggap sebagai seseorang yang berbudaya ketimuran dan memiliki agama.
Pengertian tentang budaya lokal dan tradisional harus ditanamkan sejak usia dini supaya anak-anak merasa tertarik dan menjadikan kebudayaan lokal dan tradisional tersebut sebagai kebanggaan yang akan ia junjung tinggi.
Begitu kebudayaan asing menggempur, maka mereka yang telah memiliki rasa cinta kebudayaan dan paham betul akan pengertian budaya lokal dan tradisional menjadi tidak terlalu terpengaruh dan tetap mempertahankan budaya warisan bangsa tersebut.
Jadi, sudah saatnya para orang tua mulai menanamkan sejak dini mengenai pentingnya memahami pengertian budaya lokal dan tradisional dan bagaimana cara menjadi seseorang yang cinta budaya. Mulailah dari berbagai hal kecil seperti melakukan perjalanan sekeluarga ke berbagai tempat warisan budaya.
Anda bisa mengajak buah hati ke Candi Borobudur, Candi Prambanan, Kampung Adat, tempat kerajinan, dan lain sebagainya yang masih mengandung unsur kebudayaan lokal dan tradisional.
Jika sang anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, maka ajaklah ia ke museum yang menyimpan berbagai manuskrip kuno tentang sejarah kebudayaan Indonesia. Dengan begitu mereka akan semakin aktif dan penasaran mengenai kebudayaan Indonesia.
Di sana anak akan tertarik dan mulai mempelajari keunikan budaya lokal. Dengan rasa cinta yang ditanamkan sejak dini, maka sang anak akan mencintai negara Indonesia secara utuh pada saat ia dewasa kelak.
Apakah Anda pernah berpikir, negara-negara yang kuat di bidang finansial biasanya memiliki kekuatan dari segi kebudayaan? Jepang dan korea adalah contohnya. Jepang merupakan negara yang sangat menghargai bahasa dan kebudayaannya.
Negara ini mengharuskan para pendatang menggunakan bahasa Jepang sebagai bahasa pengantar di sana, mereka pun sangat bangga ketika bahasa Jepang banyak dikuasai bangsa asing yang ingin bekerja sama dengan mereka.
Korea pun memiliki pemikiran yang sama, hanya saja negara Korea Selatan memamerkan kebudayaannya lewat berbagai film dan lagu-lagu yang booming di pasaran.
Lagu dan film ini kemudian membuat para penggemarnya tertarik untuk mempelajari bahasa dan kebudayaan mereka. Pemasukan negara dari segi pariwisata pun bertambah karena banyak orang yang penasaran ingin melihat langsung seperti apa negara Korea secara langsung.
Jika negara lain bisa menjadikan kebudayaan mereka sebagai daya tarik, lalu mengapa negara kita tidak dapat melakukan hal yang sama? Padahal potensi negara Indonesia jauh lebih banyak dan lebih besar jika dibandingkan kebudayaan yang dimiliki oleh Korea dan Jepang.
Hal tersebut karena masyarakat Jepang dan Korea tumbuh besar dengan penanaman rasa cinta budaya yang besar, sedangkan banyak masyarakat Indonesia yang merasa lebih bangga jika mereka menguasai bahasa asing daripada bahasa daerah, merasa lebih bangga menggunakan produk asing daripada produk lokal karena penanaman rasa cinta budaya masih sangat minim.
Untuk itulah pengertian budaya lokal dan tradisional bukan hanya sebagai pengertian belaka, namun harus diresapi dan diterapkan dalam berbagai aspek.
Jangan sampai negara kita akan semakin kehilangan produk kebudayaannya yang tergerus oleh berbagai produk kebudayaan luar yang belum tentu sesuai dengan aspek ketimuran.
Dunia entertainment di Indonesia seharusnya menggeliat, pamerkan berbagai tarian tradisional yang dikemas dalam bentuk yang menarik.
Perkenalkan berbagai lagu tradisional, perbanyak tayangan yang mengupas tuntas mengenai keunikan suatu daerah. Dengan begitu orang Indonesia akan tertarik dan mulai memperhatikan kembali kebudayaan tradisional.
Bagi para orang tua, ajarkanlah anak-anak Anda menggunakan bahasa daerah karena semakin banyak orang tua yang memilih sekolah internasional dan membuat anak mereka pintar berbahasa asing akan menyebabkan bahasa ibu menjadi punah dalam beberapa dekade karena tidak memiliki penutur asli.
Jika hal tersebut terjadi, maka lambat laun bahasa-bahasa di Indonesia akan punah dan tidak menutup kemungkinan berbagai produk kebudayaannya pun akan turut sirna.
Sekarang ini, kita merasa bahwa bahasa daerah yang kita gunakan masih akan bertahan hingga akhir dunia. Padahal jika kita sendiri tidak mengajarkannya pada keturunan kita, maka bahasa daerah yang kita miliki hanya akan menjadi bahasa mati yang ditinggalkan seperti layaknya bahasa sansekerta yang menjadi bahasa kuno karena sudah tidak memiliki penutur asli.
Jadi, mari kita bersama-sama membangun masyarakat yang cinta akan kebudayaan lokal dan tradisional dengan berbagai cara. Buatlah negara Indonesia menjadi negara yang maju karena budaya, negara yang kuat karena menghargai budaya, dan negara yang sangat menjunjung tinggi budaya.
Demikianlah penjelasan mengenai pengertian budaya lokal dan tradisional dan cara menanamkan sifat cinta kebudayaan pada diri rakyat Indonesia. Jika tidak dimulai dari sekarang, maka tidak akan ada generasi penerus yang bisa menghargai bangsa ini. Semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Pengertian Budaya Lokal dan Tradisional"