Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Primbon: Buku Gaib Khas Kebudayaan Indonesia

 

 image by redi murti on flickr.com

Harus diakui, Indonesia adalah negara yang kaya. Negara ini memiliki banyak sekali sumber daya alam yang sayangnya belum dapat dimanfaatkan secara optimal. 

Selain sumber daya alam, Indonesia juga kaya akan berbagai kebudayaan, adat istiadat, bahasa, dan sistem kepercayaan. Semua hal tersebut merupakan warisan leluhur yang mau tidak mau harus tetap kita lestarikan. 

Berbicara tentang kekayaan budaya yang ada di Indonesia, seperti tak akan ada habis-habisnya, apakah itu kebudayaan lama maupun kebudayaan baru.

Salah satu warisan budaya Indonesia adalah primbon. Masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa pasti tidak asing mendengar nama yang satu ini. 

Primbon adalah buku yang berisikan segala macam ramalan yang sudah lama dipercaya oleh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa. Di dalamnya berisi berbagai ramalan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. 

Ramalan baik dan buruk itu menyangkut masalah rejeki, kebaikan, kesehatan, jodoh, kesialan, usaha dan masalah-masalah kehidupan lainnya. Karena sifatnya ramalan tentu saja tidak ada satupun jaminan tentang kebenarannya. 

Namun masyarakat Indonesia terutama yang lahir dan besar di dalam kultur Jawa, isi dari primbon bukan dipandang sebagai ramalan lagi melainkan telah dijadikan semacam panduan.

Sebagai sebuah panduan, buku primbon bagi masyarakat Jawa, benar-benar menjadi andalan apabila menghadapi sesuatu atau mengalami kejadian tertentu. 

Misalnya saja ketika terjadi kedutan di atas alis sebelah kiri, hal pertama yang terlintas dalam benak masyarakat Jawa bukan memikirkan untuk menanyakan hal tersebut kepada seorang ahli medis, melainkan segera bertanya atau mencari di dalam primbon apa sesungguhnya yang sedang terjadi dan apa yang akan terjadi.

Sebagai sebuah ramalan, buku primbon berisi berbagai masalah yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Hal luar biasa dari buku primbon adalah sekalipun disusun oleh nenek moyang yang hidup ratusan tahun silam, namun masalah-masalah yang ada di dalam buku primbon juga relevan dengan kejadian-kejadian sekarang. 

Karena itulah buku primbon bagi masyarakat Jawa dan masyarakat yang mempercayainya tentang isinya, buku primbon dianggap sebuah mahakarya yang isinya tetap relevan dan up to date untuk masa sekarang bahkan untuk masa yang akan datang.

Primbon Dan Ramalan Nenek Moyang

Berdasarkan bentuknya, primbon adalah semacam buku. Buku ini berisikan berbagai aturan mengenai hal-hal apa saja yang seharusnya dilakukan dan seharusnya tidak dilakukan. Primbon berisikan perhitungan mengenai berbagai hal yang berkenaan dengan kehidupan manusia.

Keberadaan primbon bagi masyarakat Indonesia bukan lagi merupakan hal yang aneh. Primbon tidak jarang sering dijadikan acuan berbagai upacara adat, terutama yang berkaitan dengan waktu. 

Acara adat yang biasanya menggunakan jasa primbon adalah pernikahan. Di dalam masyarakat Jawa, menghadapi acara pernikahan bisa dipastikan sangat kecil sekali yang tidak mengikuti anjuran, ramalan dan tata tertib seperti yang digariskan di dalam buku primbon.

Cara menghitung hari baik untuk melaksanakan pernikahan biasanya selalu mengacu pada beberapa hal, seperti tanggal lahir dan hari pasaran dari calon kedua mempelai. Hari pasaran yang dimaksud seperti wage, pahing, legi, pon, dan kliwon.

Primbon bukan hanya berisi mengenai rumus untuk menentukan hari baik. Primbon bisa dikategorikan sebagai buku pintarnya masyarakat Jawa. Di dalam primbon kita bisa mengetahui apapun. Anda bisa mengetahui kepribadian seseorang dari tanggal lahir. 

Anda bisa mengetahui apa yang akan terjadi dengan melihat gejala-gejala yang ditunjukkan sebelumnya. Di dalam buku primbon juga seperti telah disebutkan sebelumnya, berisi ramalan-ramalan.

Selain itu, primbon juga berisi tentang tafsir mimpi. Mimpi, seperti yang sering  masyarakat Indonesia percayai adalah sarana penyampai informasi yang tersembunyi. Informasi tersebut bisa berupa berita gembira maupun duka. 

Apabila mimpi diramalkan berisi berita gembira, buku primbon juga memandu tentang apa yang harus dilakukan. Demikian pula sebaliknya bisa ramalan dari mimpi tersebut berisi berita duka, primbon juga menyediakan panduan tentang apa-apa saja yang harus dilakukan.

Mistis Dan Buku Primbon

Hal-hal yang berhubungan dengan mistis semua dikupas tuntas dalam buku primbon. Menarik memang, terlebih jika Anda termasuk tipe orang yang penasaran mengenai hal-hal gaib. Primbon bisa dijadikan pemuas rasa ingin tahu Anda. 

Percaya atau tidak primbon adalah buku yang sangat pintar dan “sok tahu”. Tapi bagaimanapun, primbon adalah salah satu “keajaiban” budaya yang dimiliki oleh Indonesia. Primbon merupakan karya para leluhur yang menjadi aset budaya, yang tidak sembarang bangsa memilikinya.

Masyarakat Jawa adalah masyarakat yang hingga sekarang masih menjunjung tinggi adat istiadat. Mereka pun sangat menghargai  peraturan adat, baik yang tertulis maupun  tidak tertulis. Primbon adalah peraturan. 

Peraturan tertulis yang selalu dihargai dari masa ke masa. Dengan demikian masyarakat Jawa pada umumnya menjadikan buku primbon sebagai sebuah panduan sekaligus acuan untuk menentukan apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.

Bukan hanya berisi hal-hal gaib, primbon juga berisi hal-hal yang berkenaan dengan budaya Jawa. Peraturan yang terdapat pada primbon tidak selalu berkenaan dengan aturan yang bersifat gaib, tapi juga aturan yang berkenaan dengan pelaksanaan berbagai upacara adat, khususnya adat Jawa.

Sebagai sebuah karya tulis, primbon menjadi salah satu bukti bagaimana peradaban nenek moyang dahulu yang tentu saja telah maju, setidaknya telah memiliki karya monumental secara tertulis, sehingga bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya. 

Sebagai karya tertulis buku primbon juga berbeda dengan buku lainnya, karena di dalamnya berisi tentang ramalan, panduan, yang disusun masa lalu tapi tetap relevan untuk kehidupan sekarang ini. Tentu saja tidak sembarang orang bisa menyusun karya tulis seperti ini. 

Hanya orang-orang pintar baik pintar secara intelektualitas maupun pintar secara spiritual yang akan mampu menyusun sebuah buku yang berisi ramalan dan hal-hal gaib yang terjadi di masanya namun tetap bisa dijadikan patokan.

Mungkin karena primbon membahas tentang kehidupan yang pada dasarnya adalah pengulangan dari yang sudah-sudah dengan penambahan warna yang lebih variatif saja. 

Sehingga sesuatu yang terjadi di masa lalu, yang didahului dengan gejala-gejala tertentu, maka akan terjadi hal yang sama di masa yang akan datang dengan penambahan warna sesuai dengan keadaan zaman yang akan datang. 

Demikian pula dengan karakter manusianya. Para penyusun primbon telah melihat banyak bukti bahwa orang yang baik dan jahat itu bisa dilihat dari karakteristik, tanggal lahir dan unsur-unsur lainnya. Hal ini diyakini akan tetap sesuai untuk manusia yang akan datang.

Tentang hal terakhir ini bila dikaji secara keilmuan modern, maka sebenarnya para penyusun buku primbon telah melakukan survey terlebih dahulu, mengumpulkan data untuk dijadikan sampel, kemudian mengolah data tersebut, menganalisa sebelum akhirnya mempresentasikannya. 

Dari tahapan-tahapan tersebut para penyusun buku primbon sebenarnya telah melakukan sistematika ilmiah seperti juga yang dilakukan oleh lembaga survei sekarang ini dengan berbagai output yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Dari sisi ini, buku primbon merupakan karya tulis monumental yang mengagumkan.

Mas Pujakusuma
Mas Pujakusuma "Visi Tanpa Eksekusi Adalah Halusinasi" - Thomas Alva Edison

Posting Komentar untuk "Primbon: Buku Gaib Khas Kebudayaan Indonesia"