Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ilmu Budaya Dasar - Memahami Proses Kultural Manusia

 image by Dieng Hiking_partner on flickr.com

Ilmu budaya dasar muncul sebagai hasil dari dialog dan konvergensi antara teori evolusi atau kompleksitas (terutama di bidang ekonomi evolusioner) dan studi tentang perubahan dalam hubungan manusia melalui penelusuran identitas kulturalnya (terutama pada wilayah kreatif dan studi budaya). 

Masalah perubahan dinamis telah terbukti amusing begitu menarik dan menantang para pemerhati sosial budaya dalam studi ilmu budaya dasar.

Yang dinyatakan sebagai ilmu budaya dasar sendiri sejatinya tidak benar-benar ada. Ini adalah kurikulum, atau metode belajar sosial bagi para pemula yang tertarik mempelajari minat orang-orang pada dunia sosialnya. 

Ilmu budaya dasar merupakan basic science yang tidak ditengarai secara semantik, bahwa ini adalah basis pengetahuan, melainkan cara mudah untuk memahami ilmu budaya secara komprehensif, walau tidak harus secara mendalam.

Ilmu Budaya Dasar dan Proses Interaksi Budaya

Sebagai pembuka, Ilmu budaya dasar memperhatikan bagian permukaan mengenai perihal produktivitas kreatif yang selalu muncul dari interaksi manusia. 

Entah apakah kreativitas yang dimediasi oleh teknologi, yang juga mempromosikan representasi mental subjektif seseorang kepada masyarakatnya, di mana ruang dan waktu yang dikompresi dalam catatan sejarah, catatan budaya, menjadikan beberapa peristiwa budaya yang tengah menjadi landmark tersimpan. 

Sebagai contoh nyata misalkan era Facebook. Misalkan era komputer. Yang memiliki tokoh-tokoh nya tersendiri.

Ilmu Budaya Dasar dan Proses Ekonomi Interaksi

Interaksi manusia dalam "ekonomi jaringan sosial" juga bisa menjadi bidang kajian dari ilmu budaya dasar. 

Manusia dengan kehidupan ekonominya menciptakan fluks terus-menerus masyarakat, kata terus menerus itu bukan sematan sementara, melainkan terus mengalir dan menciptakan pola kemasyarakatan yang baru dengan konsekuensi yang tak terduga terhadap norma-norma manusia tanpa pengecualian.

Bahkan, pemahaman mengenai interaksi manusia pada ekonomi bisa dikatakan sebagai proses "destruksi kreatif" yang terus mencoba dicari maknanya dalam ilmu-ilmu humaniora.

Mengapa? Karena interaksi ekonomi berkaitan dengan sumber daya, berkaitan pula dengan ilmu dinamis semacam evolusi – dalam studi tentang perubahan terus-menerus melalui variasi, kuat dan lemah, interaksi kapitalis, kemiskinan, perang, model stalemate keuntungan (equilibrium), hingga pada ekologi.

Ilmu budaya dasar dengan demikian itu mencari pemahaman evolusi dari suatu masyarakat berbasis pengetahuan masa lalu dan saat ini, untuk memetakan ruang kemungkinan skenario masa depan dalam perihal produktivitas kreatif (baik berbasis pasar dan dalam konteks masyarakat) ataupun kebijakan publik dan strategi di mana bisnis manusia harus beradaptasi.

Interdisiplin dalam Pemahaman Ilmu Budaya Dasar

Ketika kebudayaan dipahami sebagai orang-orang sebagai kebutuhan dan pula pengetahuan untuk tetap hidup dengan satu sama lain, memberikan kemudahan pula memberikan semangat untuk fokus pada hidupnya, maka disanalah akan muncul semacam sparkling, semacam binar - binar yang berarti respon baru manusia yang bisa dipelajari pula awal dari terbentuknya kultur.

Budaya memang pada akhirnya melahirkan diktum mengenai pranata sosial yang wajib dilaksanakan oleh para pelakunya, namun semua itu berawal dari kisah mengenai orang paling kuat dan orang yang paling berpengaruh otaknya. Budaya memang mengenai otak manusia, siapa yang mempengaruhi siapa. 

Suatu budaya terbentuk karena manusia memaksimalkan otaknya melalui ejawantah para agen pemikir, dalam prinsip inilah ilmu budaya dasar beranjak. 

Oleh karena itulah, secara singkat dan sederhana, dalam proses pemahaman di atas, apa yang mencoba dijelaskan ilmu budaya dasar berkaitan pula dengan hal-hal di bawah ini:

1. Ilmu budaya dasar mencari tahu apa itu ilmu pengetahuan? Bagaimana hal itu berhubungan dengan kehidupan kita sebagai manusia individu? Lalu, bagaimana untuk aspek lain dari masyarakat sosial dan budaya?

2. Ilmu budaya dasar mencari tahu tentang bagaimana masa depan kita? Peran kita sendiri dan tanggung jawab untuk masa depan? Dapatkah penyelidikan empiris membantu dengan pertanyaan seperti itu? 

3. Ilmu budaya dasar juga mencoba mencari tahu. Bagaimana pemahaman empiris berhubungan pemahaman lainnya yang lebih tradisionalis atau bahkan mendekati spekulasi mistis? Apakah mereka selalu antagonis atau dapat mereka berguna melengkapi satu sama lain?

4. Ilmu budaya dasar mempelajari perihal, mainframe dan organisasi sosial / budaya. Tentang bagaimana manusia bergantung padanya, masyarakat dikendalikan olehnya.

5. Ilmu budaya dasar  juga memperhatikan interaksi Individu dan Budaya. Siapa yang membentuk siapa lebih dahulu, apakah dengan pemahaman habitus, atau dengan pemahaman ciri interaksi simbolik?

6. Ilmu budaya dasar juga memberikan ruang Interdisciplinarity, Transdisciplinarity, dan Beyond: brain, share review, dan market para penelitian yang dipublikasikan secara paralel antara pemahaman individu dan organisasi akademis lainnya.

7. Ilmu budaya dasar juga memperlihatkan budaya sebagai semacam "cacat" deviasi, pula menjelajahi perihal "kecacatan" sehingga dipahami upaya "kemampuan", mengatasinya, dan hubungannya dengan budaya.

8. Ilmu budaya dasar memberikan ruang pada pemikiran geografis mengenai bentuk nasionalisme, bentuk politik kenegaraan dan apa yang dipahami sebagai Integrasi politik masyarakat di dalam wilayah tertentu, dalam kaitannya dengan interaksi sosial.

9. Ilmu budaya dasar juga merupakan ilmu yang mempelajari pula menjelajahi kesehatan mental berkaitan dengan "interaksi produktif.” antara orang-orang dari beragam perspektif dan eksplorasi terus-menerus masalah yang berhubungan dengan kesehatan mental dan masalah yang lebih luas yang berkaitan dengan badan / otak / pikiran / self. 

Dengan demikian ilmu budaya dasar tidak membatasi pada ruang yang membahas hal makro saja, melainkan mikro dalam pemahaman psikiatris menjelajahi kesehatan Jiwa: budaya dan perilaku, kumpulan bahan Ilmu budaya dasar diarahkan pada mengeksplorasi hubungan antara organisasi sosial dan budaya dan perilaku individu / pengalaman internal, yang mengakibatkan perilaku anomali.

Ilmu Budaya Dasar Bukan Cultural Studies

Perbedaan antara keduanya sudah jelas walau menyematkan adanya titik tolak hampir sama cultural sains, dengan cultural studies. Referensinya adalah kehidupan sosial orang banyak. 

Namun, keduanya begitu berbeda, keduanya merupakan pemahaman yang pula beranjak dari pisau bedah yang bahkan tidak saling bertemu satu sama lain. Walau bisa saling menjelaskan satu sama lain.

Ilmu budaya dasar merupakan basic how to knowledge social science. Awal untuk mengetahui ilmu-ilmu sosial yang barangkali di dalamnya mencakup pemikiran kritis seperti Cultural Studies. 

Tapi sebaliknya Cultural Studies merupakan atau alam lain yang tidak bisa diterawang dalam perihal basic dikarenakan Cultural Studies memperlihatkan pola yang sama dengan ilmu budaya dasar, dalam pengertian mencoba mengumpulkan pemahaman interdisiplin dalam memetakan masyarakat. 

Karena Cultural Studies lebih merupakan pisau bedah yang belum matang, yang barangkali akan membingungkan orang bila mulai menjadi semacam dogma ilmu, sebagaimana yang ada pada bab-bab Ilmu budaya dasar.

Cultural studies pada dasawarsa sampai akhir 80-an mengadopsi pendekatan studi budaya Marx, salah satunya terinspirasi oleh pemikiran Louis Althusser dan Antonio Gramsci. 

Cultural studies pun selalu memiliki interrelasi yang unik dengan pemikiran kritis Frankfurt utamanya dari sudut politis. Beberapa narasi dominan dari Stuart Hall sedikit banyak terlengkapi oleh garis besar pemikiran kritis Frankfurt.

Kesamaannya lebih tersirat pada bagaimana peranan kelas pekerja dalam membentuk kesadaran revolusi dan dipelajari dalam pengkondisian wacana revolusi Marx. 

Lebih dekat lagi, cultural studies sama-sama mencoba mengangkat studi bagaimana kelas pekerja memainkan peranan dalam integrasi menuju masyarakat kapitalisme, juga bahwa konsumen baru media dan budaya media telah membentuk mode baru dari hegemoni kapitalis.

Dan semua penjelasan tersebut, bisa dipandang dalam pengertian yang berbeda dalam lanskap ilmu budaya dasar, yang tidak se-‘ideologis’, dalam pemahaman Cultural Studies. Keduanya merupakan basic dalam memahami pola interaksi manusia. 

Ilmu budaya dasar lebih banyak pengaruhnya dalam penelitian dan pengembangan kemasyarakatan, dibandingkan Cultural Studies yang masih merupakan reaksi ‘kecil’ dalam dunia akademisi.

Semoga bermanfaat.

Mas Pujakusuma
Mas Pujakusuma "Visi Tanpa Eksekusi Adalah Halusinasi" - Thomas Alva Edison

Posting Komentar untuk "Ilmu Budaya Dasar - Memahami Proses Kultural Manusia"