Mengenal Tradisi Suku-Suku Indonesia
Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam suku bangsa dengan beraneka ragam pula budaya dan tradisi yang dimiliki. Suku-suku Indonesia tersebar merata di seluruh kawasan Indonesia.
Keberagaman Suku, Kekayaan Bangsa
Indonesia adalah negara yang memiliki begitu banyak suku bangsa. Hal ini dapat disebabkan karena memang wilayah Indonesia yang begitu luas terbentang dari sisi barat ke sisi Timur. Dan di setiap sisi wilayah ini terdapat suku bangsa yang mendiami setiap daerah yang ada.
Itulah yang begitu nyata ada di dalam wilayah Indonesia. Dalam setiap wilayah pastilah didiami oleh suku yang berbeda. Dan biasanya nama suku diambil dari nama tempat atau daerah yang ada. Walaupun tak menutup kemungkinan untuk memberikan nama suku dari hal yang berbeda.
Masing-masing suku memiliki adat istiadat dan kebiasaan hidup yang berbeda. Dari mulai bahasa, makanan, rumah adat, pakaian, upacara adat, atau pun tradisi pernikahan.
Keberagaman yang dimiliki Indonesia ini menjadi kekuatan dan kebanggaan tersendiri bagi kebudayaan nasional. Kebudayaan nasional terwujud dari kumpulan kebudayaan-kebudayaan daerah. Kebudayaan nasional yang baik dan berkualitas berawal dari kekuatan kebudayaan daerah.
Keberagaman suku bangsa Indonesia merupakan kekayaan dan keistimewaan tersendiri yang dimiliki oleh bangsa ini, oleh sebab itu keistimewaan ini perlu dijaga. Jika beragam konflik muncul yang disebabkan oleh faktor keberagaman suku tersebut, maka tak akan ada lagi nilai keistimewaan.
Mengenal Suku Indonesia
Berikut ini beberapa suku-suku yang ada di wilayah Indonesia dengan beragam kebiasaan dan tradisi budaya:
1. Suku Jawa
Suku Jawa adalah suku yang asli yang mendiami pulau Jawa namun saat ini hanya berada di provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan juga DI Yogyakarta. Suku yang ada di Pulau Madura sudah bukan berasal dari suku Jawa ini walaupun tempatnya masuk ke dalam wilayah provinsi Jawa Timur.
Saat ini, suku Jawa hampir bisa Anda temui di seluruh daerah. Suku ini terkenal sebagai suku yang menjaga adat sopan santun dan budaya tutur sapa yang halus.
Rasa sungkan dan rikuh adalah sikap yang sering ditunjukkan oleh suku Jawa. Seseorang rela mengaku tidak lapar meskipun sebenarnya ia lapar hanya karena perasaan segan dan sungkan.
Hal ini dapat dilihat dari bahasa Jawa yang digunakan oleh kebanyakan dari suku Jawa. Bahasa Jawa adalah hasil peradaban budaya yang dihasilkan dari suku Jawa tersebut. Bahasa Jawa ini memang menunjukkan bagaimana santunnya bahasa yang digunakan oleh kebanyakan penduduk asli suku Jawa.
Dalam bahasa Jawa ini, ada hierarki penggunaan bahasa, mulai dari sangat sopan, sopan dan juga biasa. Semuanya ditentukan berdasarkan lawan bicara yang diajak bicara.
Semakin tinggi kedudukan dari orang yang diajak bicara maka akan semakin sopan atau halus bahasa Jawa yang digunakan. Dan hal ini menjadi sebuah keistimewaan tersendiri dari bahasa Jawa yang tak dimiliki oleh bahasa lain yang ada di dunia ini.
Soal makanan mayoritas suku Jawa di identikkan menyukai makanan berasa manis. Meskipun ada sebagian individu masyarakat Jawa yang tidak begitu suka dengan rasa manis.
Banyak sekali jenis makanan yang merupakan makanan asli dari suku Jawa. Semuanya merupakan hasil dari perpaduan rasa yang dihasilkan oleh penduduk asli suku Jawa.
Suku Jawa terkenal sebagai sosok yang selalu ‘nerimo’ dan tidak suka memperbesar sebuah persoalan. Soal pekerjaan, masyarakat Jawa diakui sebagai sosok-sosok yang tekun dan ulet dalam bekerja. Orang Jawa dikatakan sebagai masyarakat yang rajin bekerja dan merupakan para pekerja keras.
Suku Jawa merupakan suku yang ada di wilayah Indonesia dengan jumlah yang paling banyak. Masyarakat Jawa terkenal paling menjunjung adat istiadat.
Banyak sekali adat kebiasaan yang masih saja dilestarikan oleh kebanyakan orang dari suku Jawa. Karena memang suku Jawa ini mengandung adat dan kebiasaan yang sangat beragam, mulai dari adat pernikahan, kelahiran bayi bahkan sampai kematian seseorang.
Dan masyarakat Jawa, sebagian besar masih menjunjung tinggi nilai dari adat kebiasaan yang ada ini. banyak yang masih menjalankannya dengan landasan keinginan untuk melestarikan budaya yang ada.
Walaupun juga tak sedikit yang sudah melupakan apa yang menjadi adat kebiasaan ini dan tak menjadikannya sebagai sebuah hal yang harus dilakukan.
Memang kebanyakan adat dan kebiasaan dari suku Jawa masih sangat dipengaruhi oleh budaya Hindu dan Budha.
Hal ini memang secara nyata ada di masyarakat Jawa yang pada jaman dulu banyak didominasi oleh kerajaan dari Hindu Budha. Sehingga yang merasa bahwa adat dan kebiasaan itu memang dari ajaran Hindu Budha maka meninggalkan ajaran tersebut.
Adat pernikahan yang biasa dilakukan adalah memijak telur, tepung tawar dan sebagainya. Suku Jawa memiliki banyak ragam jenis. Bahasa masyarakat Jawa Jogya akan berbeda dengan masyarakat Jawa di Jawa Timur. Yang membedakan biasanya tingkat kehalusan dari bahasa itu sendiri.
2. Suku Melayu
Bahasa melayu merupakan bahasa yang menjadi cikal bakal lahirnya bahasa Indonesia. Di Indonesia, masyarakat Melayu yang cukup banyak terletak di Provinsi Riau.
Kawasan ini akan menjadi pusat peradaban melayu di Asia Tenggara. Masyarakat Melayu dikenal sebagai masyarakat yang konservatif. Sangat protektif terhadap daerah serta sumber daya alam yang didiami.
Suku Melayu dikenal sebagai suku yang blak-blakan alias tidak suka menutup-nutupi suatu hal. Sebuah istilah yang sering digunakan adalah ‘buka kulit tampak isi’. Maksud istilah ini adalah apa yang dilakukan adalah cerminan dari hal sesungguhnya, tak ada yang ditutup-tutupi.
Suku ini biasanya menyukai makanan yang berasa sedikit asin. Masakan didominasi dengan lalapan, ikan-ikanan dan masakan gulai berlemak. Soal adat pernikahan, suku yang ada di wilayah Indonesia yang satu ini punya keunikan adat tersendiri.
Selain perlengkapan pernikahan dan uang hantaran yang cukup besar, dikenal pula istilah ‘isi kamar’. Yakni kewajiban bagi pihak lelaki untuk mengisi segala perlengkapan sebuah kamar secara lengkap.
3. Suku Minang
Suku Minang mendiami daerah Sumatra Barat. Suku ini terkenal sebagai sosok-sosok pengusaha dan pedagang yang sukses. Jiwa dan semangat berdagang sangat mendominasi masyarakat suku yang ada di wilayah Indonesia yang satu ini.
Soal makanan, masyarakat minang terkenal dengan jenis makanan pedas dan berlemak. Hampir mirip dengan suku Melayu, Minang juga menyukai keterbukaan dalam pergaulan.
Mereka juga memegang istilah 'buka kulit tampak isi'. Keunikan yang jelas pada suku ini adalah soal adat pernikahan. Seorang wanita harus 'membeli' si pria dengan sejumlah harga yang sudah ditetapkan.
Nantinya si pria akan mengembalikannya lagi pada si wanita setelah menjalani kehidupan rumah tangga. Inilah beberapa keunikan adat istiadat suku yang ada di wilayah Indonesia. Keberagaman ini turut memperkaya kebudayaan nasional Indonesia.
Ini hanyalah tiga dari puluhan suku yang tersebar di seluruh Indonesia. Keanekaragaman budaya Indonesia yang patut dilestarikan.
Memang banyak suku yang melahirkan banyak pula adat kebiasaan sebagai tradisi hasil budaya. Dan hal ini memang sangat dianjurkan untuk dilestarikan sebagai usaha nyata untuk melestarikan dari budaya itu sendiri.
Namun sebagai manusia yang di karunia oleh akal maka sudah sepatutnyalah untuk lebih memikirkan apa yang akan dilakukan. Karena semua hal yang dilakukan akan mengandung sebab dan akibat dari perbuatan itu sendiri. Dan manusia harus berani dan memiliki tanggung jawab untuk menerima semua hasil dari perbuatannya.
Termasuk dalam melestarikan semua tradisi yang dimiliki oleh kebanyakan suku yang ada di wilayah Indonesia. Apakah memang hal tersebut adalah sebuah hal yang memang wajar untuk dilakukan ataukah justru dengan adanya kemajuan teknologi dan ilmu saat ini hal tersebut sudah selayaknya dilakukan perbaikan.
Contoh nyata dari hal ini adalah masalah “koteka” yang masih banyak dipakai oleh penduduk asli dari daerah Papua.
Apakah pada jaman kemajuan teknologi seperti saat ini masih sangat wajar seseorang untuk tak memakai selembar kain pun dimana saat ini memang sudah begitu banyak ditanamkan nilai dalam kehidupan masyarakat seperti nilai agama dan sosial.
Apakah memang dalam sebuah agama yang mengajarkan untuk tidak memakai pakaian apapun. Apakah memang ada yang mengatakan bahwa melakukan hal tersebut adalah untuk melestarikan budaya.
Bukanlah dengan hal itu seharusnya diajak untuk menjadi manusia yang lebih baik dengan menjalankan nilai yang diajarkan oleh agama. Itulah bagaimana kita dalam menyikapi tradisi yang ada di suku-suku Indonesia.
Posting Komentar untuk " Mengenal Tradisi Suku-Suku Indonesia"