Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa itu Sosial Ekonomi? Yuk, Simak Penjelasannya dalam Artikel Ini

 Image by isrien suharto on flickr.com

Menghadapi masalah kesenjangan sosial, hal tersebut tidak terlepas dari sebuah pembahasan mengenai status sosial ekonomi manusia. 

Seperti yang sudah diketahui, status sosial ekonomi merupakan frasa dengan tiga kata bermakna berbeda. Status merupakan sebuah penempatan, orang-orang akan ditempatkan pada jabatan tertentu atau kedudukannya.
 
Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa status sosial merupakan sekumpulan hak dan kewajiban yang dimiliki manusia dalam lingkungan masyarakatnya. Status sosial juga menempatkan manusia di lingkungan bermasyarakat atau lingkungan sosial dengan kedudukan masing-masing individu.
 
Sedangkan, ekonomi terdiri atas kata oikos dan nomos. Kedua kata tersebut memiliki pengertian sebagai rumah tangga, yang secara harfiah dapat disimpulkan sebagai keadaan rumah tangga.
 
Sedangkan pendapat lain mengenai status sosial, diartikan sebagai salah satu faktor fisik yang dapat mempengaruhi hasil kepada anak-anak atau generasi muda. 

Hal ini dapat dijelaskan bahwa status sosial ekonomi merupakan sebuah faktor bahwa hal tersebut dijadikan sebagai suatu kedudukan atau penempatan yang menentukan bagaimana kehidupan atau masa depan yang terjadi pada generasi keturunannya atau juga pada generasi selanjutnya.

Permasalahan Sosial Ekonomi

Permasalahan mengenai status sosial ekonomi ini dapat dilihat di lingkungan sekitar. Dalam lingkungan masyarakat, terdapat perbedaan-perbedaan yang berlaku dan diterima secara luas oleh kalangan masyarakat. 

Fenomena mengenai status dalam masyarakat ini tentu menjadi suatu polemik yang terjadi dan terkadang menjadi sebuah permasalahan sosial di lingkungan tersebut.
 
Contoh dari status sosial ekonomi yang berada di lingkungan terdekat adalah ketika di lingkungan tempat tinggal, ada orang-orang yang menjabat sebagai RT, RT, bahkan gubernur. 

Kemudian menengok keadaan di sekolah, ada kepala sekolah dan ada juga staf sekolah. Di lingkungan rumah ada orang kaya, orang biasa dan juga orang yang miskin.
 
Semua golongan jabatan yang ada di sekitar termasuk dalam status sosial ekonomi yang menjadi fenomena publik. Keadaan ini tentu saja bukan salah seseorang. Apakah ia tergolong sebagai pejabat tinggi atau bukan. Apakah ia tergolong sebagai orang kaya atau bukan. 

Akan tetapi status ini seringkali menimbulkan hal-hal negatif dalam hubungan sosial. Itu lah yang dinamakan dengan istilah kesenjangan sosial. Dan masalah itu, belum bisa dihapuskan sepenuhnya dari lingkungan.
 
Dengan status sosial ekonomi ini Anda akan melihat begitu banyak perbedaan yang tercermin di dalamnya. Hal ini seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa kehidupan sosial merupakan kehidupan yang memiliki keanekaragaman.
 
Perbedaan-perbedaan tersebut tidak hanya muncul dengan adanya jabatan tanggung jawab sosial, akan tetapi terdapat juga perbedaan lainnya seperti keyakinan, penampilan, kedudukan, penghormatan, keyakinan, dan lain sebagainya. 

Selain itu perbedaan mengenai ras, suku, pendidikan, agama, kemampuan, usia atau umur, baik buruknya penampilan, tinggi badan, dan lain sebagainya juga membedakan manusia satu dengan yang lainnya.

Faktor Sosial Ekonomi dan Pengaruhnya

Menurut Hurlock yang merupakan sosialis dunia, bahwa masa krisis pertumbuhan hasil belajar pada usia sekolah adalah ketika anak mulai membentuk sebuah kebiasaan mencapai tujuan atau keberhasilan dalam proses belajarnya. 

Meskipun pada usia sekolah ini, membentuk hasil belajar dinilai mudah, namun seringkali hal tersebut dihalangi oleh faktor-faktor, baik faktor dari luar maupun faktor dari dalam diri anak sekolah tersebut.
 
Salah satu faktor eksternal atau faktor dari luar yang bisa menghambat pembentukan hasil belajar ini adalah status sosial ekonomi yang rendah. Banyak siswa atau anak sekolah menganggap ia tidak akan berhasil dalam mencapai tujuan belajar di sekolah atau bahkan tidak bisa menyelesaikan sekolahnya.
 
Bahkan siswa yang memiliki status yang rendah menganggap bahwa dirinya tidak akan bisa menyelesaikan atau bisa masuk ke bangku sekolah. 

Selain itu lingkungan yang ada di sekitarnya juga didominasi oleh orang-orang yang tidak menyelesaikan waktu sekolahnya. Hal inilah yang membuat bahwa tidak sekolah adalah hal yang biasa.
 
Masalah mengenai putus sekolah ini merupakan salah satu dari sekian banyaknya masalah yang timbul akibat adanya kesenjangan sosial  status sosial ekonomi masyarakat. 

Sebuah fenomena yang sangat ironis ketika negara Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat luar biasa. Sementara sebagian masyarakatnya masih belum bisa menikmati kekayaan tersebut dengan nyaman.
 
Status sosial ekonomi Indonesia ini hanya satu dari sekian banyaknya fenomena sosial yang terjadi di masyarakat dunia yang tidak pernah lepas dari nilai-nilai sosial masyarakat.
 
Dalam permasalahan kurangnya pendidikan di kalangan masyarakat ini, ada satu latar belakang yang mendorong hal tersebut menjadi permasalahan sosial. Latar belakang dari kurangnya pendidikan ini membuat rendahnya tingkat kecerdasan pada anak usia sekolah yang kurang beruntung tersebut.
 
Akan tetapi, mereka sesungguhnya masih memiliki peluang untuk berhasil dalam hidupnya jika masih memiliki kemauan yang tinggi untuk belajar. 

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil dari belajar sekolah ini meliputi aspek budaya, keluarga, sekolah, dan juga pribadi siswanya sendiri.
 
Siswa yang hidup dalam lingkungan kemiskinan, tidak selalu mementingkan pendidikan. Hal ini dikarenakan ada kebutuhan lain yang harus dipenuhi, sebuah kebutuhan yang dianggap lebih penting dari sekadar duduk belajar di bangku sekolah.
 
Sikap orangtua terhadap pendidikan anak serta permasalahan yang terjadi di keluarga dalam bidang ekonomi, sosial dan sebagainya juga disinyalir ikut berpengaruh pada hasil belajar anak. 

Ini lah yang kemudian menjadi suatu hal yang harus diperhatikan bersama. Betapa bagaimana proses-proses serta faktor-faktor yang berada di lingkungan tersebut dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak.

Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Etika

Selain itu, dampak status sosial ekonomi juga terasa dalam nilai-nilai etika dan juga moral agama yang diyakini oleh individu. Seperti yang sudah diketahui bahwa kehidupan manusia saat ini semakin bertambah dan semakin kompleks saja.
 
Hal ini menjadi sebuah permasalahan baru bahwa kebutuhan hidup menjadi semakin bertambah, baik itu secara jasmani maupun secara rohani. Kebutuhan jasmani bisa didapatkan dengan cara bekerja, sedangkan untuk kebutuhan rohani, dapat didapatkan dengan belajar.
 
Kedua kebutuhan manusia tersebut tentu memerlukan biaya yang tinggi. Oleh karena itulah, nilai ekonomi ini akan berdampak pada status sosial ekonomi, perubahan sosial dan juga berpengaruh pada nilai-nilai etika dalam kehidupan.
 
Orang yang tidak pernah merasa cukup dalam hal ekonomi merupakan contoh nyata yang terjadi dari penyelewengan aktivitas-aktivitas. 

Dan kekurangan dalam hal ekonomi bisa menjadi salah satu penyebab hilangnya etika serta moral. Beberapa contohnya terdapat di sekitar, seperti pencopetan atas dasar tidak memiliki uang, dan sebagainya.
 
Pada akhirnya, faktor ekonomi berpengaruh pada banyak hal, termasuk sosial. Bahwa hubungan sosial yang baik, terbentuk dari keadaan ekonomi yang juga baik. Tidak naif, karena memang itu lah yang sebenarnya terjadi.
 
Lihat saja keadaan negara-negara dengan keadaan ekonomi baik, masyarakatnya cenderung hidup damai tanpa ada permasalahan sosial yang berarti. 

Dan bandingkan dengan negara dengan keadaan ekonomi yang kacau, interaksi sosial di antara masyarakatnya pun akan berbeda. Saling mencurigai, waspada, khawatir adalah aroma-aroma yang rentan terendus.
 
Semoga sekilas tentang keadaan sosial ekonomi yang ada pada masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia ini, dapat memberikan sebuah pelajaran serta pemahaman mengenai interaksi sosial dan ekonomi.

Mas Pujakusuma
Mas Pujakusuma "Visi Tanpa Eksekusi Adalah Halusinasi" - Thomas Alva Edison

Posting Komentar untuk "Apa itu Sosial Ekonomi? Yuk, Simak Penjelasannya dalam Artikel Ini"