Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bentuk-Bentuk Pengendalian Sosial di Masyarakat

 

 sumber gambar sumbar livetv on flickr.com

Kehidupan dalam masyarakat membutuhkan adanya bentuk-bentuk pengendalian sosial. Adanya bentuk pengendalian sosial tersebut akan membantu kehidupan bermasyarakat menjadi lebih nyaman dan tertib. 

Itulah hal yang biasanya menjadi alasan utama masyarakat membutuhkan aturan dan sanksi yang tegas dalam kehidupannya.
 
Manusia termasuk makhluk sosial. Oleh karenanya, manusia sebagai individu membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Interaksi dan komunikasi menjadi kebutuhan manusia. 

Selain itu, aturan dan sanksi juga dibutuhkan untuk mengatur interaksi mereka. Bentuk-bentuk pengendalian sosial di masyarakat akan membantu manusia sebagai individu melaksanakan aktivitasnya sebagai makhluk sosial.
 
Dalam kehidupan di lingkungan masyarakat seorang individu akan terikat oleh norma dan aturan yang berlaku. Norma dan aturan yang ada di masyarakat akan membantu terciptanya kondisi lingkungan masyarakat yang nyaman dan tertib. 

Bentuk-bentuk pengendalian sosial diperlukan untuk mendidik, mengajak, dan kalau perlu memaksa anggota masyarakat untuk mentaati dan mengatur hubungan dirinya dengan individu dan kelompok.

Bentuk-Bentuk Pengendalian Sosial di Masyarakat

Kehidupan dalam masyarakat membutuhkan pengendalian bagi setiap individu di dalamnya. Alasannya yaitu masyarakat merupakan bagian dari negara. 

Masyarakat menjadi komponen paling penting dan menentukan ketika suatu negara mengalami kondisi tertentu. Misalnya kondisi aman, kacau, tegang dan sebagainya. Kondisi tersebut dapat diatasi dengan adanya pengendalian dalam berbagai bentuk.
 
Jika bentuk dari pengendalian sosial di dalam masyarakat diupayakan untuk senantiasa dilakukan dan dikontrol oleh semua pihak, maka kondisi suatu negara pun akan aman, nyaman serta tertib. 

Hal tersebut merupakan gambaran ideal bagi negara yang masyarakatnya memiliki bentuk pengendalian sosial dalam kehidupannya.
 
Beragam bentuk pengendalian sosial di dalam masyarakat dilakukan untuk menciptakan kondisi yang diharapkan oleh suatu negara. Saat ini kondisi masyarakat belum dapat dikatakan sesuai harapan negara karena norma dan aturan yang berlaku di masyarakat tidak dilaksanakan dengan optimal. 

Justru seharusnya dengan adanya norma dan aturan tersebut sebagai satu bentuk pengendalian sosial di masyarakat di optimalkan sebaik mungkin.
 
Adapun bentuk dari pengendalian sosial di masyarakat beragam dan memiliki fungsi masing-masing. Berikut adalah bentuk-bentuk pengendalian sosial yang terdapat dalam kehidupan bermasyarakat, antara lain:
 
1. Pengawasan dari Satu Individu Kepada yang Lain

Pengawasan ini bukan dalam hal khusus yang berkaitan dengan hak individu tersebut. Namun, pengawasan ini dilakukan pada sikap individu yang berkaitan dengan individu lain di masyarakat.

Adapun contoh pengawasan ini yaitu pengawasan orang tua terhadap anaknya, agar terhindar dari masalah kenakalan remaja.
 
Pengawasan ini bisa dilakukan dengan membuat peraturan di rumah, mencari informasi kawan-kawan anaknya dan lain sebagainya. Pengawasan ini lebih mengarah pada kehidupan keluarga yang merupakan bagian paling kecil dari keluarga. 

Peran orang tua dalam keluarga menjadi penentu untuk sikap anaknya dalam bermasyarakat. Jika kondisi dalam keluarga nyaman maka kondisi masyarakat dapat diupayakan untuk nyaman.
 
Bentuk pengendalian sosial ini penting dilakukan karena peranannya menentukan kondisi masyarakat. Apabila pengawasan antar individu berjalan dengan baik, maka pengendalian sosial di masyarakat akan mudah untuk dilakukan secara optimal.
 
2. Pengawasan dari Individu Terhadap Kelompok Lain

Adapun contohnya yaitu pengawasan yang dilakukan oleh seorang psikolog terhadap pasien-pasiennya di pusat rehabilitasi. Atau seorang ulama yang sedang berceramah.
 
3. Pengawasan dari Kelompok ke Kelompok Lain

Pengawasan seperti ini dilakukan sebagai wujud kontrol dari sesama kelompok di masyarakat. Ketika pengawasan ini dapat dilakukan dengan optimal maka akan terbentuk kerjasama yang baik dan saling mendukung antara kelompok yang mengawasi ataupun diawasi. Adapun contohnya yaitu kepolisian mengawasi salah satu organisasi di masyarakat.
 
4. Pengawasan dari Suatu Kelompok Kepada Individu

Suatu kelompok di masyarakat tidak hanya mengamati kelompok dalam masyarakat saja, tapi kelompok juga dapat mengawasi individu sebagai wujud saling sinerginya antara dua hal yang berkaitan dengan masyarakat ini. Adapun contohnya yaitu kepolisian mengawasi salah seorang target penyelundupan nark0ba.

Tujuan Adanya Bentuk-Bentuk Pengendalian Sosial di Masyarakat

Bentuk pengendalian sosial di masyarakat memiliki beberapa macam bentuk seperti uraian di atas. Setiap bentuk pengendalian sosial di masyarakat melalui pengawasan yang dilakukannya memiliki tujuan yang memberikan pengaruh terhadap kehidupan. 

Seperti halnya norma dan aturan yang ada di masyarakat, adanya bentuk pengendalian sosial di masyarakat juga memiliki peran yang sama. Pengendalian perlu diterapkan, agar kehidupan bermasyarakat menjadi tertib, aman, damai, dan menghindari bentuk-bentuk penyimpangan sosial.

Beberapa Cara Pelaksanaan Bentuk-Bentuk Pengendalian Sosial di Masyarakat

Masyarakat merupakan komponen paling penting suatu negara. Kondisi masyarakat yang nyaman dan tertib akan menjadikan kondisi suatu negara juga nyaman dan tertib. 

Negara bergantung pada masyarakatnya, ketika masyarakat mendukung segala kebijakan positif maka negara tersebut akan dihantarkan menjadi sebuah negara yang maju. Oleh karena itu, bentuk-bentuk pengendalian sosial di masyarakat harus terus dilakukan oleh semua pihak.
 
Dalam pelaksanaannya pengendalian sosial di masyarakat bisa dengan menggunakan bermacam-macam cara, diantaranya yaitu:
 
1. Melalui pendidikan baik formal maupun non formal
 
Melalui cara tersebut akan proses pengendalian sosial di masyarakat akan mudah dilakukan dan dibentuk sejak dini. Dalam aturan pendidikan formal atau sekolah dibuat aturan-aturan supaya siswa disiplin dan mentaatinya. 

Namun, apabila siswa tidak mentaati biasanya siswa mendapatkan hukuman. Adapun contohnya antara lain siswa yang membolos umumnya mendapat peringatan terlebih dahulu, dan jika tidak ada perubahan (siswa terus membolos) maka orang tua siswa langsung di panggil.
 
Sedangkan dalam pendidikan nonformal, maka bentuk pengendalian sosial di masyarakat yang sederhana ini bisa berupa kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, pecinta alam, paskibra dan lain sebagainya.
 
2. Melalui sarana desas desus
 
Apabila kritik langsung tidak bisa menyelesaikan masalah bentuk penyimpangan sosial di masyarakat terjadi maka sarana gosip bisa dilakukan. 

Adapun contohnya yaitu untuk menghindari pergaulan bebas di lingkungan kost-an maka dibuat desas-desus mengenai pasangan kost-an yang digerebek oleh RT setempat, langsung dinikahkan.
 
3. Menjatuhkan sanksi
 
Adanya aturan ataupun norma biasanya diiringi dengan adanya sanksi. Bentuk sanksi bisa sesuatu hal yang positif atau negatif. 

Sanksi berkaitan dengan hal positif, misalnya; seorang atau kelompok orang yang telah melakukan kebaikan diberi imbalan jasa. Sedangkan sanksi negatif, orang yang telah melakukan kejahatan maka akan dijatuhi hukuman penjara.
 
Adanya sanksi memiliki tujuan untuk menjadikan masyarakat lebih aman, tanggung jawab dan tertib. Namun sebenarnya, tujuan dari adanya sanksi yaitu membantu masyarakat untuk senantiasa optimal dalam melaksanakan pengendalian sosial tanpa harus menyesuaikannya dengan aturan. 

Jadi, kesan adanya sanksi tidak menjadikan masyarakat melaksanakan aturan karena ada sanksinya, tapi mereka melaksanakannya karena kesadaran akan pentingnya pelaksanaan bentuk pengendalian sosial.
 
Untuk melakukan pengendalian perlu mengetahui terlebih dahulu masalah yang sedang dihadapi, jangan sampai dengan adanya pengendalian malah mengakibatkan penyimpangan. 

Selain itu, melakukan pengendalian seharusnya memahami nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Hal tersebut penting diperhatikan bagi semua komponen masyarakat. Adanya penyimpangan di dalam kehidupan masyarakat akan memberikan pengaruh negatif terhadap kondisi suatu negara juga.
 
Penyimpangan yang terjadi karena tidak memperhatikan dan memahami nilai-nilai di dalam masyarakat akan menjadikan kondisi masyarakat tidak nyaman dan terkesan kacau. 

Oleh karena itu, bentuk pengendalian sosial di masyarakat tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai yang ada di masyarakat. Biasanya nilai-nilai tersebut tertuang dalam norma dan aturan yang ada dalam masyarakat.
 
Masyarakat memiliki nilai-nilai yang berbeda, bisa tergantung tempat, ras, budaya, daerah. Oleh krena itu, seharusnya sebelum menerapkan bentuk pengendalian sosial di masyarakat dilakukan hipotesa.

Selain itu, memilih pengendalian yang pas dan cocok untuk digunakan, mengikuti jalur hukum dan mengukur efek dan dampak yang akan terjadi, tanpa merugikan pihak lain. 

Ketika hal-hal tersebut dilakukan, maka pengendalian sosial di masyarakat dapat dilakukan dengan baik dan dapat memberikan pengaruh yang positif bagi negara.
 
Demikianlah ulasan mengenai bentuk-bentuk pengendalian sosial di masyarakat, apa tujuannya dan bagaimana cara melakukannya. Semoga memberikan manfaat bagi kita sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki peran membangun negara. 

Memahami nilai-nilai yang ada dalam masyarakat melalui norma dan aturan yang berlaku di dalamnya akan menunjukkan bahwa pengendalian sosial penting dilakukan untuk mencegah terjadinya penyimpangan. 

Adanya penyimpangan terhadap norma dan aturan di dalam masyarakat menunjukkan bahwa pelaksanaan bentuk-bentuk pengendalian sosial di masyarakat belum optimal sesuai kebiasaan masyarakat tersebut.

Mas Pujakusuma
Mas Pujakusuma "Visi Tanpa Eksekusi Adalah Halusinasi" - Thomas Alva Edison

Posting Komentar untuk "Bentuk-Bentuk Pengendalian Sosial di Masyarakat"