Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teori Pembelajaran Sosial

 

 Image by fotografias on flickr.com

Teori pembelajaran sosial merupakan salah satu teori yang banyak dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat. Teori ini berisi mengenai penjelasan dan perkiraan tentang perilaku dengan melihat cara lain yang dilakukan oleh individu dalam memproses sebuah informasi. 

Dengan kata lain, teori ini membantu setiap individu untuk bisa memahami contoh yang dilakukan oleh individu lain seperti perilaku, perkataan, perbuatan dan lain sebagainya.
 
Teori ini membantu manusia untuk memahami sebuah contoh dari individu tertentu atau bisa juga dari media massa yang sangat penting dalam proses mendapatkan perilaku atau sikap yang baru.

Teori Pembelajaran Albert Bandura

Dalam perkembangan teori pembelajaran sosial ini, tokoh yang paling berpengaruh ialah Albert Bandura. Albert Bandura merupakan tokoh psikologi sosial yang lahir di Madune, Kanada pada 4 Desember 1925.
 
Teori-teori yang dibuat dari hasil pemikiran Bandura ini seringkali diaplikasikan dalam bidang pendidikan khususnya pada bidang pembelajaran sosial atau dalam bahasa Inggris disebut dengan social learning theory. Pada awal perkembangannya, teori ini diberi nama “Teori Sosial Kognitif” oleh Albert Bandura.
 
Teori yang dikemukakan oleh Albert Bandura ini menyatakan bahwa faktor-faktor sosial seperti faktor kognitif, dan tingkah laku memainkan peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran manusia. 

Faktor kognitif yang ada dalam proses pembelajaran manusia ini nantinya akan mempengaruhi wawasan mengenai pemahaman dalam belajar. 

Sedangkan untuk faktor sosial yang di dalamnya terdapat perhatian mengenai tingkah laku dan juga imitasi dari orang tuanya, akan mempengaruhi tingkah laku dan perilaku pelajar tersebut.
 
Albert yang juga merupakan psikolog sosial mengatakan bahwa setiap individu bisa mempelajari sebuah perilaku baru dengan hanya mengamati perilaku orang lain yang akan ditiru. 

Ketika seorang individu melihat sebuah perilaku yang menarik hatinya maka secara otomatis individu tersebut akan memperhatikan perilaku tersebut.
 
Selain itu, perilaku yang menarik hati itu pun akan diteliti apakah memberi kesan positif dan memberikan keuntungan pada pelakunya atau tidak. 

Keuntungan dari perilaku tersebut bisa berupa keuntungan eksternal seperti mendapatkan pujian dari lingkungan, atau juga bisa berupa keuntungan internal, yaitu sosok individu tersebut terlihat baik dan ‘keren’.
 
Albert Bandura berpendapat mengenai teori pembelajaran sosialnya bahwa individu akan menguji coba perilaku yang dilihatnya tersebut dalam pikirannya. 

Jika dalam pemahamannya, perilaku tersebut memberikan potensi yang menguntungkan, perilaku itu akan terus berada dalam pikirannya dalam waktu yang cukup lama. Perilaku ini nantinya akan dibutuhkan oleh individu sebagai realisasi pengamatan yang telah dilakukan.
 
Pengamatan terhadap perilaku orang lain ini nantinya akan ditimbulkan dalam perilaku bermasyarakat. Perilaku yang mungkin akan selalu muncul dalam kehidupan masyarakat sosial tersebut sangat ditentukan dari konsekuensi yang diharapkan pada sebuah perilaku. 

Semakin positif nilai dari suatu perilaku maka semakin sering juga perilaku tersebut muncul dalam kehidupan masyarakat sosial.

Teori Pembelajaran Sosial dalam Kehidupan Manusia

Teori pembelajaran sosial pada dasarnya menganggap manusia sebagai makhluk aktif. Manusia dalam teori ini berupaya dalam pembuatan pilihan dan menggunakan proses-proses penyimpulan peristiwa dan cara berkomunikasi dengan orang lain sebagai perilaku alamiahnya.
 
Perilaku manusia ini berlangsung secara alami dan tidak terpengaruh oleh faktor lingkungan maupun oleh sejarah perkembangan manusia yang menempatkan manusia sebagai makhluk pasif dan dipengaruhi lingkungan. 

Dalam banyak hal, manusia merupakan makhluk selektif yang tidak boleh terpengaruh oleh pengaruh-pengaruh dari luar seperti pengaruh lingkungannya itu sendiri.
 
Seperti yang dikatakan Albert Bandura dalam teori pembelajaran sosialnya, bahwa belajar merupakan proses yang dianggap begitu sulit bagi manusia. 

Belum lagi proses pembelajaran dalam perilaku manusia dapat dikatakan berbahaya ketika manusia harus menanyakan perihal apa yang harus ia lakukan dalam kehidupan sosialnya.
 
Akan tetapi, sebagian besar manusia mempelajari suatu perilaku dengan cara observasi, yaitu melalui sebuah pemodelan. Sehingga proses membahayakan dalam pembelajaran sosial dapat diminimalisir.

Pemodelan ini dilakukan dengan cara mencontoh dari satu perilaku, mengamatinya dan kemudian menjadikannya sebagai sebuah perilaku yang baik untuk dicontoh.
 
Teori pembelajaran sosial Albert Bandura ini menjelaskan mengenai perilaku manusia dalam hal interaksi timbal balik yang berhubungan dengan faktor kognitif, perilaku, dan pengaruh lingkungan sosial. 

Kondisi lingkungan sekitar seorang individu sangat berpengaruh pada pola belajar sosial. Hal ini membuat lingkungan sosial manusia harus dibangun dengan cara dan pengembangan yang tepat.
 
Teori pembelajaran sosial ini berfungsi sebagai penjelas bagaimana seseorang dapat belajar dalam keadaan atau lingkungan yang sebenarnya. 

Menurut Albert Bandura, tingkah laku, lingkungan dan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam lingkungan pelajar mempengaruhi terhadap tanggapan serta aksi dari manusia.
 
Ketiga hal tersebut merupakan hubungan yang saling berpengaruh dan terkait dalam pegembangan teori pembelajaran tersebut. Perilaku dalam teori pembelajaran ini seringkali diuji atau dievaluasi kembali, sehingga perilaku tersebut terbebas dari timbal balik agar bisa mengubah kesan-kesan personal individu.
 
Teori pembelajaran ini menekankan kepada lingkungan-lingkungan yang dihadapi oleh seseorang secara langsung. Lingkungan-lingkungan yang ada pada teori ini nantinya akan diubah sendiri oleh orang tersebut dengan perilakunya sendiri.
 
Seperti yang dijelaskan oleh Bandura, sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara selektif dan juga dengan cara mengingat tingkah laku orang lain. Inti dari teori pembelajaran sosial ini adalah pemodelan yang dijadikan sebagai salah satu langkah penting dalam pembelajaran kehidupan sosial manusia.

Pembelajaran Pengamatan dalam Teori Pembelajaran Sosial

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, teori pembelajaran sosial merupakan sebuah teori yang dilakukan dengan cara pengamatan secara selektif. 

Dalam penerapannya, pembelajaran melalui pengamatan ini dibedakan menjadi dua cara di antaranya sebagai berikut:
 
1. Pembelajaran dengan pengamatan yang terjadi melalui keadaan yang dialami oleh orang lain. Sebagai contoh, seorang pelajar melihat temannya dipuji atau ditegur oleh guru karena perbuatan yang dilakukannya. 

Hal tersebut membuatnya melakukan perbuatan yang sama dengan temannya, dengan tujuan yang sama yaitu agar dipuji oleh gurunya. Perilaku ini merupakan contoh dari penguatan perilaku melalui pujian yang dialami oleh seseorang.
 
2. Pembelajaran melalui pengamatan selanjutnya dilakukan dengan cara meniru perilaku suatu model. Peniruan ini dilakukan meskipun tanpa ada penguatan atau pelemahan pada model yang diamati. 

Model dalam pembelajaran melalui pengamatan ini tidak harus selalu menggunakan pemeran secara langsung, pengamatan ini juga bisa dilakukan dengan bantuan pemeran visual tiruan sebagai model.
 
Menurut Bandura, perilaku seseorang merupakan hasil dari interaksi faktor dalam diri dan lingkungan manusia. Dalam penerapannya, penjelasan dari teori ini melahirkan sebuah teori tentang wacana imitasi. 

Maka dari itu, pendekatan mengenai teori pembelajaran ini adalah dengan menekankan pada pembiasaan merespon atau conditioning dan peniruan yang disebut juga dengan imitation. 

Berikut penjelasannya untuk Anda: 

1. Conditioning
 
Prosedur belajar dalam pengembangan perilaku ini pada dasarnya sama dengan prosedur belajar dalam mengembangkan perilaku-perilaku lain. Dasar pemikiran mengenai pendekatan teori dengan conditioning ini adalah pengetahuan orang mengenai perilaku mana yang baik dan buruk.
 
Dari sinilah pemikiran selektif manusia dibutuhkan dalam memilih perilaku yang akan dilakukan. Hal ini menjadi faktor hadirnya sebuah ganjaran dan juga hukuman dalam setiap perbuatan manusia.

2. Imitation
 
Imitation seperti yang sudah dijelaskan di atas adalah sebuah perilaku yang meniru perilaku orang lain. Dalam pendekatan teori pembelajaran ini, biasanya orang yang ditiru merupakan orang terdekat dan bisa dijadikan sebagai contoh, seperti orangtua atau guru yang diharapkan menjadi model berperilaku baik dalam kehidupan sosial maupun moral.
 
Biasanya peserta didik seperti seorang anak atau murid akan melakukan pengamatan terhadap model yang diamatinya. Hal ini tentu akan mempengaruhi ketajaman cara berpikir anak tersebut. 

Dengan adanya sebuah ganjaran atau hukuman yang berkaitan dengan benar dan salahnya perilaku pada model tersebut.
 
Selain itu, tingkat kualitas yang dimiliki oleh model yang diamati akan sangat berpengaruh pada pengamat, yang dalam hal ini adalah anak-anak. 

Semakin berwibawa dan semakin piawainya seorang model, maka akan semakin tinggi pula kualitas imitasi atau peniruan pada perilaku sosial dan moral anak.
 
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam teori pembelajaran sosial ini, anak belajar dari hasil pengamatan lingkungan yang dilakukannya. Interaksi yang terjalin antara anak dengan lingkungan tersebut akan menimbulkan pengalaman baru pada anak.
 
Teori pembelajaran sosial merupakan salah satu teori yang penting. Mengingat manusia adalah makhluk sosial. Semoga informasi ini bisa menambah pengetahuan Anda.

Mas Pujakusuma
Mas Pujakusuma "Visi Tanpa Eksekusi Adalah Halusinasi" - Thomas Alva Edison

Posting Komentar untuk "Teori Pembelajaran Sosial"